Yoghurt saat ini sudah dikenal oleh masyarakat umum. Terlebih lagi saat ini banyak
sekali produk turunan dari yoghurt yang beredar di pasaran seperti es lilin yoghurt,
yoghurt botol, frozen yoghurt (froyo), permen yoghurt, pudding yoghurt, dan masih
banyak lainnya.
Tahukah anda bahwa yoghurt yang sering kita minum ini memiliki banyak khasiat bagi
kesehatan, terutama bagi kaum wanita?.
Simak artikel menarik dibawah ini:
Bahan utama pembuatan yoghurt yang mudah didapat adalah susu murni yang berasal dari
susu sapi. Susu sapi dihasilkan oleh peternakan sapi perah jenis Friesian Holstein.
Jenis sapi friesian holstein ini adalah sapi import yang dikhususkan sebagai
penghasil susu. Saat ini sapi friesian holstein yang ada di Indonesia sudah
mengalami domestikasi sehingga sudah beradaptasi dengan baik di Indonesia.
Susu sapi memiliki kandungan gizi yang tinggi karena memiliki kadar lemak 3,1%,
protein 2,8%, bahan kering 11,2%, bahan kering tanpa lemak 8,1% (wikipedia).
Kandungan gizi susu kambing lebih baik jika dibandingkan dengan susu sapi. Tetapi
karena jumlah susu yang dihasilkan oleh susu sapi lebih banyak daripada susu kambing,
maka umumnya orang menggunakan susu sapi sebagai bahan baku utama pembuatan Yoghurt.
Sebagai minuman fermentasi, yoghurt memiliki bau khas yag didapat dari produksi asam
laktat yang dihasilkan dari proses fermentasi yang melibatkan bakteri baik :
Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus. Kedua bakteri asam laktat
ini berperan aktif menghasilkan asam laktat, yang pada akhirnya akan menurunkan pH
(derajat keasaman) yoghurt.
Situs wikipedia melansir bahwa Yoghurt tetap menjadi makanan di Asia Selatan, Asia
Tengah, Asia Barat, Eropa Tenggara dan Eropa Tengah hingga 1900. Teori yang belum
dibuktikan oleh biologis Rusia bernama Ilya Ilyich Mechnikov bahwa konsumsi berat
yoghurt-lah yang menyebabkan rentang hidup petani Bulgaria yang panjang. Mechnikov
yang mempercayai Lactobacillus penting untuk kesehatan, berusaha mempopulerkan yoghurt
sebagai bahan makanan di Eropa.
Proses pembuatan yoghurt sangat sederhana. Dimulai dari perebusan bahan baku susu
murni dipanaskan pada suhu pasteurisasi (70-80 derajat celcius) dan didiamkan selama
beberapa menit. Setelah suhu mencapai 40-50 derajat celcius, maka biang yoghurt
(starter) dicampurkan ke dalam larutan susu dengan diaduk secara merata. Setelah itu
masukkan susu yang telah dicampur dengan biang tadi ke dalam kotak plastik yang
tertutup rapat dan diamkan selama 4-8 jam. Pemeraman tersebut berlangsung pada suhu
kamar yaitu 30 derajat celcius. Yoghurt yang baik bisa dilihat dari larutan yang
homogen, artinya tidak terjadi pemisahan antara air dengan lemak susu.
sekali produk turunan dari yoghurt yang beredar di pasaran seperti es lilin yoghurt,
yoghurt botol, frozen yoghurt (froyo), permen yoghurt, pudding yoghurt, dan masih
banyak lainnya.
Tahukah anda bahwa yoghurt yang sering kita minum ini memiliki banyak khasiat bagi
kesehatan, terutama bagi kaum wanita?.
Simak artikel menarik dibawah ini:
Bahan utama pembuatan yoghurt yang mudah didapat adalah susu murni yang berasal dari
susu sapi. Susu sapi dihasilkan oleh peternakan sapi perah jenis Friesian Holstein.
Jenis sapi friesian holstein ini adalah sapi import yang dikhususkan sebagai
penghasil susu. Saat ini sapi friesian holstein yang ada di Indonesia sudah
mengalami domestikasi sehingga sudah beradaptasi dengan baik di Indonesia.
Susu sapi memiliki kandungan gizi yang tinggi karena memiliki kadar lemak 3,1%,
protein 2,8%, bahan kering 11,2%, bahan kering tanpa lemak 8,1% (wikipedia).
Kandungan gizi susu kambing lebih baik jika dibandingkan dengan susu sapi. Tetapi
karena jumlah susu yang dihasilkan oleh susu sapi lebih banyak daripada susu kambing,
maka umumnya orang menggunakan susu sapi sebagai bahan baku utama pembuatan Yoghurt.
Sebagai minuman fermentasi, yoghurt memiliki bau khas yag didapat dari produksi asam
laktat yang dihasilkan dari proses fermentasi yang melibatkan bakteri baik :
Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus. Kedua bakteri asam laktat
ini berperan aktif menghasilkan asam laktat, yang pada akhirnya akan menurunkan pH
(derajat keasaman) yoghurt.
Situs wikipedia melansir bahwa Yoghurt tetap menjadi makanan di Asia Selatan, Asia
Tengah, Asia Barat, Eropa Tenggara dan Eropa Tengah hingga 1900. Teori yang belum
dibuktikan oleh biologis Rusia bernama Ilya Ilyich Mechnikov bahwa konsumsi berat
yoghurt-lah yang menyebabkan rentang hidup petani Bulgaria yang panjang. Mechnikov
yang mempercayai Lactobacillus penting untuk kesehatan, berusaha mempopulerkan yoghurt
sebagai bahan makanan di Eropa.
Proses pembuatan yoghurt sangat sederhana. Dimulai dari perebusan bahan baku susu
murni dipanaskan pada suhu pasteurisasi (70-80 derajat celcius) dan didiamkan selama
beberapa menit. Setelah suhu mencapai 40-50 derajat celcius, maka biang yoghurt
(starter) dicampurkan ke dalam larutan susu dengan diaduk secara merata. Setelah itu
masukkan susu yang telah dicampur dengan biang tadi ke dalam kotak plastik yang
tertutup rapat dan diamkan selama 4-8 jam. Pemeraman tersebut berlangsung pada suhu
kamar yaitu 30 derajat celcius. Yoghurt yang baik bisa dilihat dari larutan yang
homogen, artinya tidak terjadi pemisahan antara air dengan lemak susu.